Ihsg.co.id- Hal mengejutkan terjadi saat RUPS Bank Sumut digelar pada Senin lalu, (6/3/2023). Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi selaku pemegang saham pengendali membuat kebijakan yang di luar nalar.
Edy awalnya mengikuti proses RUPS. Dia lalu yang memberikan kuasa kepada Sekda Provinsi Sumatera Utara untuk menyelesaikan RUPS dan RUPS Luar Biasa.
Dalam RUPS, Edy menetapkan seorang calon direktur utama yakni Babay Parid Wazdi. Sebelumnya Edy membuat panitia seleksi (pansel) dalam seleksi direktur utama, Babay adalah salah satu orang yang ikut mendaftar dalam seleksi tersebut.
Namun hal yang mengejutkan terjadi ketika Edy melalui Sekda dalam RUPS Luar Biasa menetapkan pemberhentian 2 orang komisaris yakni Brata Kesuma dan Syahruddin Siregar. Edy juga memberhentikan direktur bisnis dan syariah, Irwan.
Dalam RUPS Luar Biasa tersebut, Edy langsung mengangkat 3 orang komisaris untuk menggantikan posisi 2 orang komisaris yang diberhentikan. Dia Sekalius menambahkan seorang komisaris, sehingga saa ini ada 4 orang komisaris yang awalnya berjumlah 3 orang komisaris.
Edy juga langsung menetapkan seorang calon direktur bisnis dan syariah, yakni Julian Helmi Lubis. Berbeda dengan posisi direktur utama. Sebelumnya Edy berserta pansel tidak ada membuka seleksi untuk posisi direktur bisnis dan syariah.
Menariknya, Julian Helmi Lubis adalah orang yang mendaftar dalam seleksi untuk jabatan direktur utama. Tanpa ada pembukaan seleksi untuk jabatan direktur bisnis dan syariah, lantas Julian langsung ditetapkan sebagai calon direktur bisnis dan syariah menggantikan Irwan dalam RUPS Luar Biasa tersebut.
Sontak, hal tersebut mengejutkan para peserta RUPS yang terdiri dari pemerintah kota dan kabupaten sebagai pemegang saham.
Bahkan informasi dari salah satu peserta RUPS, ada beberapa peserta yang walk out dalam RUPS Luar Biasa itu. Mereka menilai banyak kejanggalan sehingga tidak ingin mengikuti proses RUPS Luar Biasa sampai selesai.
Seorang ekonom, Gunawan Benjamin mengatakan dalam RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham) Bank Sumut di awal pekan ini, ada kabar yang memang mengejutkan terkait digantinya direktur bisnis dan syariah dengan calon yang baru.
“Karena pada awalnya Pemprovsu hanya menjaring calon direktur utama yang menggantikan posisi Dirut yang memang masih kosong sampai saat ini. Nah dalam RUPS selain menetapkan calon direktur utama, ternyata ada agenda untuk mengganti posisi direktur bisnis dan syariah,” ujar Gunawan kepada media lewat pesan digital, Rabu (8/3/2023).
Menurutnya, Pemprov Sumut diawal membuka lowongan posisi Dirut, tentunya posisi direksi yang lain diasumsikan tidak akan berubah. Sehingga hal tersebut tidak akan menjadi beban para direktur lain yang sedang menjabat, karena mereka berasumsi bahwa posisinya tidak akan diganti.
“Akan tetapi pada kenyataannya tidak demikian, justru ada posisi direktur bisnis dan syariah yang diganti. Dan calon penggantinya sendiri diambil lewat penjaringan yang dilakukan di seleksi direktur utama. Hal ini tidak lazim dilakukan dalam proses seleksi di lembaga mana pun,” kata Ekonom ini.
Dia mengatakan, hal yang wajar saja, jika Direktur yang diganti mempertanyakan alasan pencopotannya. Pada dasarnya mengganti posisi direksi ini merupakan hak sepenuhnya pemegang saham tapi ada mekanisme yang harus dilakukan.
“Kalau berbicara kinerja, secara keseluruhan Bank Sumut mampu membukukan kinerja yang cukup bagus belakangan ini. Dari sejumlah rasio keuangannya terlihat kinerjanya masih sangat baik. Pertumbuhan kreditnya bagus, labanya tumbuh, NPL nya terkendali, bahkan kemarin sempat berencana mau melantai di bursa saham, meskipun belakangan rencana tersebut belum terealisasi sampai saat ini. Jadi mempertanyakan alasan pencopotan di tengah kondisi keuangan Bank Sumut yang bagus ya wajar saja,” terang Gunawan.
Dia menambahkan Pemegang saham dalam konteks ini adalah Gubernur Sumut Bapak edy Rahmayadi juga sepatutnya memberikan penjelasan terhadap pencopotan posisi direktur binis dan syariah Bank Sumut.
“Dan apapun alasannya itu merupakan sebuah kebijakan yang diambil oleh pemegang saham, yang mempunyai hak untuk mengganti pihak top manajemen di dalam tubuh Bank Sumut. Tapi masyarakat juga perlu tahu apa alasan pergantian direksi saat kinerja Bank Sumut saat ini dalam kondisi bagus,” pungkas Gunawan. (Ram/ihsg)