Ihsg.co.id- Pasca tahun 2017, investor pasar modal di Indonesia terlihat mengalami kenaikan hingga 8,3 kali.
Namun, jumlah investor saham di Indonesia yang mencapai 1,5% penduduk ternyata merupakan angka yang kecil dibandingkan dengan negara ASEAN yang lain.
Hal ini dikatakan Direktur BEI, Jeffrey Hendrik yang mengungkap Indonesia hanya unggul dibandingkan Filipina sebesar 1,1%.
“Kalau dibandingkan dengan negara-negara di ASEAN, Indonesia masih kecil, Singapura sebesar 16,2%, Malaysia 8,7%, Thailand 5%, dan Vietnam 2,2%,” jelas Jeffrey dalam Edukasi Wartawan terkait Kampanye Baru Pasar Modal untuk Jadi Investor Cerdas yang digelar secara virtual, Selasa (30/8/2022).
Menurut Jeffrey, rasio tersebut tentu bukan hal yang menggembirakan. Oleh karena itu, menurutnya butuh kerja bersama agar lebih banyak masyarakat yang masuk ke pasar saham.
“Potensi terbesar ada di kaum muda dan saat ini 80% investor mereka yang usianya di bawah 40 tahun,” jelas Jeffrey.
Untuk diketahui, investor usia muda (di bawah 40 tahun) mencapai 3,2 juta atau 80,8%. Hingga Juli 2022, investor baru dengan usia 18-25 tahun naik 157.322 atau 25,5% dari total investor baru.
Secara produk, sebetulnya BEI memiliki banyak pilihan produk selain saham. Sayangnya, masih lebih banyak investor memilih saham karena dianggap lebih mudah dipahami.
“Menjadi PR kita bersama juga agar lebih banyak orang mengenal produk-produk lainnya,” tegas Jeffrey.
Hingga Agustus 2022, jumlah SID mencapai 4,21 juta atau sudah tumbuh 27% dibandingkan tahun lalu. Tahun ini BEI menargetkan pertumbuhan SID mencapai 30%.