Ihsg.co.id, Tarutung- Sejumlah penenun ulos mengeluhkan harga benang yang naik, sehingga diharapkan adanya solusi dari pemerintah.
Seperti keluhan Riana Br Hutabarat mengungkapkan bahwa harga benang untuk produksi ulos saat ini sudah dalam taraf yang memprihatinkan.
Dan mereka harus mengimpor benang dari India yang harganya mahal. Hal ini membuat banyak penenun ulos yang berhenti produksi.
“Sekarang ini penenun ulos sedih semua gara-gara harga benang naik. Banyak dari penenun ulos sudah berhenti bikin ulos. Bagaimana kita bisa bikin ulos kalau harganya mahal?,” keluh Riana kepada Irma Hutabarat, Minggu (25/6).
Dimana Irma Hutabarat , Ketua Komunitas Civil Society Indonesia berkunjung ke sejumlah penenun ulos dikawasan Tarutung.
Wanita yang akrab disapa Inang ini mendengarkan keluhan tentang mahalnya harga benang.
Mendengar hal tersebut, Inang akan mencoba menyelesaikan masalah para penenun ulos agar mereka bisa terus produksi.
“Tenun ulos Batak yang sudah melegenda saat ini sudah memprihatinkan. Harga ulos saat ini turun padahal biaya produksinya naik. Masalah harga benang ini harus segera diselesaikan,” kata juru bicara DPP Partai Solidaritas Indonesia (PSI) ini.
Mendengar kondisi penenun ulos, wanita
yang pernah menjadi wartawan ini pun terenyuh dan menangis.
“Kita harapkan agar pemerintah atau pun pemangku kepentingan didalam persoalan ini terutama Pemkab Taput bisa memberikan solusi.Karena ulos ini begitu sangat penting dan sakral bagi kita halak Batak.Jangan sampai ulos tidak ada bila persoalan ini dibiarkan secara berlarut-larut,” ucap Inang.
Ketua DPD PSI Tapanuli Utara, Roni Prima Panggabean bahwa pihaknya akan mencoba menyelesaikan masalah dari para penenun ulos dengan berkordinasi dengan pihak pemerintah.
“Melihat kondisi UMKM penenun Ulos sangat memprihatinkan. Dalam hal ini harga ulosnya turun namun kelangkaan benang yang sulit dan harga benang cenderung naik. Sehingga membuat produksi tenun ulos terbengkalai,” kata Roni.
“Padahal kita mengetahui bahwa ulos adalah warisan leluhur Batak yang harus diperhatikan dan diberikan dukungan yang lebih. PSI Taput akan membantu penenun ulos dalam mengatasi kelangkaan benang di Tapanuli Utara,” tutupnya. (Au/ihsg)