Ihsg.co.id- Bahan Bakar Minyak (BBM) seperti pertalite, solar, hingga pertamax, baru saja mengalami kenaikan harga.
Hal ini tentunya bakal berdampak keoada saham nasional, terutama kesejumlah sektor saham seperti transportasi. BBM merupakan salah satu komponen utama biaya operasional sektor tersebut.
Dengan biaya operasional yang lebih tinggi, margin keuntungan yang bakal didapat emiten sektor transportasi dan logistik berpotensi tergerus apabila tidak melakukan penyesuaian biaya jasa yang dikenakan ke pelanggan.
“Sektor yang terdampak secara langsung (kenaikan harga BBM) tentu saja dari sektor transportasi dan logistik. Karena kenaikan input costs yang tinggi tetapi belum tentu emiten-emiten dapat pass on kenaikan tersebut kepada customer,” ujar Deputy Head of Research Sucor Sekuritas Paulus Jimmy Tan, Senin (5/9/2022).
Analis Binaartha Sekuritas Ivan Rosanova mengatakan, langkah kenaikan tarif menjadi satu opsi yang akan diambil oleh emiten sektor transportasi dan logistik. Ini dilakukan untuk menyeimbangkan harga BBM yang lebih tinggi dengan biaya operasional perusahaan.
Tekanan sentimen kenaikan harga BBM sudah dirasakan oleh sektor transportasi dan logistik di pasar modal pada sesi perdagangan Senin (5/9/2022) hari ini. Sampai dengan pukul 14.00 WIB, indeks sektor transportasi menjadi indeks sektoral yang mengalami koreksi paling dalam, yakni sebesar 1,71 persen.
Selain sektor transportasi dan logistik, sektor konsumer juga berpotensi tertekan oleh sentimen kenaikan harga BBM. Paulus menyebutkan, hal itu selaras dengan adanya proyeksi laju inflasi yang lebih tinggi ke depan.