Ihsg.co.id– Pada penutupan perdagangan, Kamis (16/9/2022), saham Bank Central Asia (BBCA) memecahkan rekor harga tertinggi.
Kemarin saham BBCA dibuka di Rp 8.500/unit dan terus menguat di sepanjang perdagangan, hingga akhirnya ditutup di harga Rp 8.750/unit yang merupakan level penutupan tertinggi baru bagi bank swasta terbesar RI tersebut. Nilai transaksi juga tergolong ramai di angka Rp 575 miliar dengan sahamnya berpindah tangan hingga 8.172 kali.
Alhasil, nilai kapitalisasi pasar saham BBCA pun tercatat senilai Rp 1.078,66 triliun dan masih menjadi saru-satunya emiten RI yang mampu menembus nilai pasar di atas Rp 1.000 triliun. Asal tahu saja, akhir-akhir ini market cap BBCA memang sudah melampaui Rp 1.000 triliun.
Sebagai catatan, valuasi Rp 1.000 triliun pertama kali dibubukan oleh BBCA adalah pasca pelaksanaan aksi pemecahan nilai nominal saham (stock split). Namun hal tersebut tidak bertahan lama.
Bank Central Asia merupakan sumber utama kekayaan dua taipan paling tajir se-Tanah Air, Robert Budi Hartono dan Michael Bambang Hartono. Keluarga Hartono diketahui merupakan pemilik dari PT Dwimuria Investama Andalan yang merupakan pengendali BCA dengan kepemilikan 54,94%
Karena eksposur tinggi dan banyak terikat di saham, harga kekayaan taipan RI juga ikut bergerak fluktuatif, setidaknya di atas kertas.
Harta kekayaan keluarga Hartono dari kepemilikan saham di Bank BCA (BBCA) ditaksir naik Rp 16,92 triliun dalam sehari pada perdagangan kemarin atas kepemilikan saham di Dwimuria. Saham BBCA tercatat menguat naik 2,94% pada perdagangan kemarin.
Sementara itu dalam tiga bulan terakhir saham BBCA yang mampu naik nyaris 20% ikut mempertebal kekayaan Hartono. Dari kenaikan tersebut, harga kekayaan duo Hartono ditaksir naik Rp 95 triliun.