Ihsg.co.id- siaran televisi analog di Jabodetabek dan beberapa daerah lainnya telah mati, dan masyarakat disarankan beralih ke siaran TV digital.
Apakah ada efek dari matinya siaran TV analog, terhadap saham perusahaan televisi?
Ternyata, sejumlah perusahaan tercatat (emiten) TV diuntungkan. Dari sejumlah emiten TV, beberapa diantaranya membukukan kenaikan saham yang cukup tinggi.
Saham PT Surya Citra Media Tbk (SCMA) yang membawahi SCTV dan Indosiar dalam 12 hari perdagangan terakhir terlihat menguat 66 poin atau setara 28,51% ke harga Rp 262 per saham. Emiten TV milik Eddy Kusnadi Sariaatmadja ini menjadi perusahaan TV dengan kinerja saham paling cuan setelah keputusan analog switch off (ASO).
Sementara saham PT Net Visi Media Tbk (NETV) yang memiliki Net TV dalam kurun waktu 12 hari perdagangan terakhir justru melemah 58 poin (25,11%), meskipun dalam 6 hari terakhir sahamnya kembali bangkit dan menguat 54 poin (24,59%).
Hampir mirip dengan NETV, saham PT Intermedia Capital Tbk. (MDIA) yang menjadi pemilik ANTV terpantau sudah melesat 14 poin (26,55%) dalam perdagangan 6 hari terakhir. Walaupun jika dilihat dalam kurun 4 hari terakhir, sahamnya kembali melemah 9 poin (15,90%).
Sedangkan saham PT Visi Media Asia Tbk. (VIVA) yang merupakan induk TV One terlihat stagnan di level Rp 50 per saham, sejak keputusan ASO diberlakukan pemerintah.
Di sisi lain, induk RCTI PT Media Nusantara Citra Tbk. (MNCN), dalam kurun waktu perdagangan 7 hari terakhir sudah melemah 65 poin (7,99%).