Ihsg.co.id- Keputusan Bank Indonesia (BI) menaikkan suku bunga acuan menjadi 3,75 persen, ternyata masih berdampak negatif terhadap saham di sektor properti dan real estate.
Bahkan Analis Pilarmas Investindo Sekuritas, Desy Israhyanti memprediksi BI akan kembali mengerek suku bunga acuan di sisa semester 2-2022. Terlebih, kebijakan harga bahan bakar yang diproyeksi naik dalam waktu dekat ini dapat memicu inflasi.
Desy melihat kenaikan suku bunga ini akan mempengaruhi kinerja emiten properti untuk jangka menengah.
Lebih lanjut Desy memproyeksi kinerja emiten properti tahun ini berpotensi mengalami penurunan. Penurunan daya beli masyarakat juga menjadi tantangan untuk sektor properti.
Untuk sektor ini saya melihat cenderung banyak katalis negatif ketimbang positifnya,” ujar Desy pada Kontan, Senin (29/8).
Sementara itu, katalis positif berupa insentif PPN rumah akan berakhir September 2022 mendatang. Meningkatnya mobilitas masyarakat seiring dengan melandainya kasus Covid-19 menjadi sentimen positif untuk emiten properti, terutama emiten properti yang mengelola pusat perbelanjaan.
Secara keseluruhan, Desy masih belum merekomendasikan saham sektor properti untuk jadi pilihan investasi. Hanya saja, untuk pelaku pasar yang ingin memanfaatkan momentum bisa mencermati saham PT Puradelta Lestari Tbk.